Media resmi negara Cina mengakhiri kemarahan publik pada satu bintang K-Pop.
People's Daily Cina, koran resmi dari Partai Komunis Cina mendeklarasikan bahwa tidak ada yang salah dengan tindakan Tzuyu Chou, anggota TWICE yang melambaikan bendera Taiwan di acara TV Korea.
"Tindakan Chou ketika melambaikan bendera Taiwan adalah tindakan mengakui Republik Cina," tulis artikel dari People's Daily yang diterbitkan pada hari Minggu lalu, berdasarkan keterangan dari South China Morning Post.
"Ekspresi dari Republik Cina terdiri dari prinsip 'Satu Cina'. 'Satu Cina' dengan interpretasi masing-masing adalah konsep yang dimengerti seluruh negeri."
Taiwan, Republik Cina dan Cina, Republik Rakyat Cina, setuju pada konsep 'Satu Cina' pada tahun 1992 dengan pengertian bahwa Cina adalah satu namun kedua negara bisa memiliki interpretasi mereka masing-masing mengenai arti di balik kata ini.
Artikel di People's Daily mengatakan bahwa situasi yang berhubungan Tzuyu hanyalah hasil dari interpretasi yang berbeda namun tindakannya tidak bermasalah terhadap Cina dan tidak terlihat seperti tindakan seseorang yang protes.
Penyanyi berusia 16 tahun ini mendapat banyak tekanan dari Cina dan kini berpengaruh pada aktifitas promosinya dan pada semua yang berada dalam satu agensi dengannya mengikuti pernyataan dari anti pro kemerdekaan Taiwan, penyanyi Huang An.
Musik Huang An sudah tidak boleh ditayangkan oleh media Taiwan karena mengakibatkan kontroversi yang menggoncang politik Sino-Taiwan sebelum pemilu Taiwan baru-baru ini, demikian laporan dari Asiaone.
People's Daily juga berkomentar bahwa situasi ini dibawa oleh anti kemerdekaan kepada sudut pandang anti Taiwan dari banyak pengguna Internet Cina, dengan banyak orang yang ingin agar kedua negara bersatu.
"Kita harus memilikirkan bagaimana agar orang muda Taiwan bisa mengetahui kenyataan dan sejarah. Menyebut mereka sebagai 'separatis Taiwan' adalah hal yang paling tidak bijaksana untuk dilakukan."