Seorang bintang K-Pop remaja meminta maaf pada hari Jumat lalu karena diprotes akibat melambaikan bendera Taiwan.
Tzuyu (Chou Tzuyu), anggota termuda dari grup wanita terbaru JYP Entertainment, TWICE meminta maaf melalui YouTube karena membuat marah warga negara Cina. Kontroversi ini bermula ketika seorang artis di Cina mengkritik Tzuyu yang diduga mendukung Taiwan setelah ia terlihat melambaikan bendera Taiwan dalam sebuah foto.
Di awal minggu ini, seorang pendukung Cina, penyanyi kelahiran Taiwan bernama Huang An menyatakan bahwa Tzuyu mendukung kemerdekaan Taiwan dari Cina setelah Tzuyu melambaikan bendera Korea dan Taiwan di acara TV Korea 'My Little Television'.
Setelah tuduhan dari Huang, Tzuyu diprotes besar di Cina karena dianggap menyuarakan pergerakan kemerdekaan Taiwan.
Ia juga menarik perhatian yang negatif karena mengatakan kalau ia berwarga negara Taiwan dan bukannya Cina.
Sebelum video permintaan maaf dari Tzuyu, JYP Entertainment mengumumkan bahwa Tzuyu akan menghentikan semua aktifitas promosi di Cina untuk sementara waktu.
Pada tanggal 14 Januari, CEO JYP Entertainment, Park Jin Young memberikan pernyataan yang menyangkal pandangan politik sang idola.
"Tzuyu tidak terlibat dalam segala bentuk pidato kemerdekaan Taiwan dan opini yang Tzuyu perlihatkan di dunia maya mengenai dukungan untuk kemerdekaan Taiwan tidaklah benar," ujar Park Jin Young dalam video yang diunggah ke Weibo. "Agensi (JYP Entertainment) mendukung prinsip satu negara Cina."
Mengikuti pernyataan ini, TWICE membatalkan semua kegiatan yang sudah direncanakan di Cina untuk acara tahun baru Cina setelah para netizen di Cina menggunakan hashtag # BoycottJYP (boikot JYP) di berbagai situs media sosial.
Berikut adalah kata-kata yang diucapkan Tzuyu dalam video permintaan maafnya:
"Halo semua. Aku ingin mengatakan suatu hal pada kalian semua. Aku Tzuyu. Aku minta maaf, aku seharusnya meminta maaf lebih awal. Aku tidak berani menghadapi kalian semua sebelumnya karena tidak tahu harus bertindak apa di situasi seperti ini. Hanya ada satu Cina, Taiwan dan Cina adalah bagian dari satu negara yang sama. Aku selalu bangga atas identitasku sebagai warga negara Cina. Sebagai warga negara Cina, selama aktifitasku di Cina, karena kata-kata dan tindakanku, aku mengakibatkan masalah pada agensi dan netizen. Aku sangat merasa bersalah dan malu. Aku memutuskan untuk membatalkan semua aktifitas di Cina dan merefleksikan diri. Sekali lagi, aku minta maaf sebesar-besarnya."
(Terjemahan oleh Anna Cheang)