Tuntutan hukum antara SM Entertainment dan mantan personil dari grup boy band popular K-Pop, EXO, akan segera menuju meja pengadilan.
Pada tanggal 4 Agustus, berita Korea memberitakan bahwa SM Entertainment dan Luhan, mantan personil dari EXO dan EXO-M gagal meraih penyelesaikan diluar pengadilan. Kedua belah pihak dijadwalkan untuk muncul didepan hakim pada tanggal 19 Agustus.
Beritanya muncul sepuluh bulan kemudian setelah Luhan pada awalnya melayangkan tuntutan hukum melawan SM Entertainment, dan beberapa usaha untuk mediasi.
Pada bulan Mei, pengadilan Korea mengutus Luhan dan SM Entertainment untuk bertemu melakukan mediasi wajib. Pada bulan Juni, SM Entertainment menolak metode untuk mengakhiri tuntutan hukum dengan Luhan, selain juga yang bersangkutan lainnya dengan kasus yang sama dengan mantan personil lainnya, EXO, Kris (Wu Yi Fan).
Sebagai respon atas mediasi yang gagal, media Star News memberitakan bahwa SM Entertainment telah merilis sebuah pernyataan:
"Kenyataan bahwa keduanya [Luhan dan Kris] melakukan tindakan hukum dengan alasan yang sama dan menggunakan perwakilan hukum yang sama ketika tidak ada masalah lain yang hanya berarti bahwa mereka memberikan prioritas pada kesuksesan pribadi mereka dan menempatkannya diatas kepentingan perusahaan dan grup [EXO] setelah mencapai ketenaran lewat kegiatan dari grup tersebut."
Sejak kepergian Luhan dan Kris ditahun 2014, SM Entertainment telah berjuang melawan tuntutan pemberhentian kontrak yang diserahkan oleh masing-masing mantan personil. Keduanya meninggalkan Korea untuk mengejar kesuksesan karir dalam industry entertainment Tiongkok. SM Entertainment telah bertindak untuk menahan karir keduanya, dengan dalih bahwa mereka masih dalam masa kontrak, dan telah melayangkan tuntutan pada pengadilan Tiongkok untuk menghentikan kegiatan profesional mereka dinegara tersebut.