Indonesia
Sebuah penyelidikan hukum diberitakan dalam proses untuk menentukan apakah aktris Clara memeras Lee Kyu Tae, CEO dari mantan agensinya, Polaris Entertainment.
Pada tanggal 13 Mei, kantor jaksa daerah pusat Seoul mengatakan bahwa mereka telah memanggil Clara sebagai bagian dari penyelidikan yang berhubungan dengan tuntutan pemerasan yang kirimkan padanya seperti yang diberitakan oleh media Allkpop.
Selama kemunculannya pada hari itu, Clara diberitakan menyangkal semua tuduhan atas pemerasan, termasuk tuduhan bahwa ia mengirimkan CEO sebuah sertifkat dokumen dan mengancam untuk memanggil polisi untuk mendapatkan pengaruh atas tuntutannya berupa pemberhentian kontrak.
Clara telah menuduh CEO dari Polaris Entertainment akan pelecehan seksual dan kemudian mengirimkan tuntutan untuk menonaktifkan kontraknya. "Aku merasa dilecehkan secara seksual oleh presiden agensi dengan pesan-pesan teks dan banyak lagi," ia mengatakan dalam sebuah keluhan resminya.
Namun pada bulan Januari, agensi merilis percakapan teks yang ia lakukan dengan CEO dalam usaha untuk melemahkan kasusnya, pengacara Clara mengatakan bahwa pesan tersebut telah diubah dan menyatakan bahwa hanya sekitar 70 persen dari pesannya adalah nyata.
Dibulan Maret, Lee Kyu Tae yang juga adalah presiden dari Ilkwang, perusahaan induk dari Polaris Entertainment ditangkap untuk penyelidikan terpisah dari penyelundupan uang dan memberikan harga tinggi atas kontrak militer yang diberikan pada Ilkwang. Polisi diberitakan menyerbu kantor pusat dan menyita dokumen internal juga file-file lainnya.
