Ketika sebuah papan billboard menunjukkan Lee Byung Hun dan Sean "Diddy" Combs muncul diatas sebuah bar di Hollywood Boulevard, banyak media yang mengira itu adalah sebuah iklan untuk sekuel selanjutnya dari "Rush Hour" yang sebelumnya dibintangi oleh Jackie Chan dan Chris Tucker. Namun begitu, ternyata itu adalah iklan yang adalah bagian dari sebuah video parodi lucu untuk "Funny or Die".
Walau bukan sebuah kejutan jika Lee Byung Hun akan membintangi film Hollywood lainnya setelah penampilannya dalam "G.I Joe: Retaliation." "Red" dan film yang akan datang "Terminator Genysis" dan "Beyond Decit," tidak semua percaya papan iklan itu adalah sungguhan. Media online The Daily Beast mencurigai sang penyanyi rap, aktor dan wirausahawan Sean Combs sedang menciptakan parodi lainnya untuk kelanjutan dari video "Downtown Diddy" miliknya.
Agensi Lee Byung Hun mengatakan bahwa itu bukanlah sebuah lelucon. Pada tanggal 23 April, BH Entertainment memastikan partisipasinya namun tidak memberikan detil lebih lanjut.
"Memang benar bahwa Lee Byung Hun berpartisipasi dalam sebagian rekaman untuk 'Rush Hour 4.' Namun, karena kontrak, kami tidak bisa memastikan apapun lagi."
Sementara itu Be Funny Studios mengatakan bahwa sang bintang tidak pernah bertemu sebelum kolaborasi. Ketika produser Amerika dan Sean Combs melahirkan projeknya mereka menganggap Lee Byung Hun akan sesuai dengan harapan mereka.
"Kami ingin menunjukkan semuanya sesuatu dimana bintang Barat dan Timur melalui waktu yang menyenangkan bersama dilayar kaca," ujar CEO dari 'Funny or Die' Won Lee. "Aku berharap ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk membuat Hallyu lebih banyak dikenal."
Film "Rush Hour" dimulai pada tahun 1998. Film aslinya dibuka pertama kali dalam box office, menghasilkan $33 juta dan ulasan yang positif. Pada akhirnya menghasilkan $244 juta dan diikuti oleh "Rush Hour 2" ditahun 2001 dan "Rush Hour 3" ditahun 2007.
Dalam parodi ini Lee Byung Hun dan Sean "Diddy" Combs bertukar wajah dan sepertinya juga tubuh dalam usaha sia-sia mereka untuk membuat bingung seorang penjahat yang mungkin mengenali mereka. Ini memberikan mereka banyak kesempatan untuk bertukar lelucon yang lucu tentang anggapan publik.