Menurut media Korea Chosun Ilbo, polisi telah dengan resmi menuntut penyanyi dan bintang "Emergency Couple" Clara dengan pemerasan.
Pada tanggal 16 Maret, polisi diberitakan bahwa Clara dan ayahnya di tuntut dengan tuduhan pemerasan kepada agensinya Polaris Entertainment dengan bersalah menyatakan adanya tindakan pelecehan seksual.
Pertikaian antara Clara dan agensinya dimulai lebih dari enam bulan yang lalu.
Pada bulan September 2014, Clara menuduh presiden dari Polaris Entertainment, Lee Gyu Tae, dengan pelecehan seksual. Ia mengatakan bahwa presiden Lee Gyu Tae beberapa kali melakukan percakapan yang intim yang membuatnya tidak nyaman. Karena ia merasa sangat tidak nyaman, ia mengatakan bahwa ia tidak lagi bisa bekerja dengan agensi dan ia ingin membatalkan kontraknya.
"Aku merasa dilecehkan secara seksual oleh pesan-pesan teks dan lainnya dari presiden agensi," ujar Clara pada mesia Korea Channel A.
Polaris menolak untuk membatalkan kontraknya. Pada bulan Desember 2014 Polaris menuntutnya untuk pencemaran nama baik. Agensi mengaku bahwa Clara dan ayanya membuat tuduhan tidak masuk akal untuk membuatnya keluar dari kontrak. Agensi menyangkal adanya pelecehan dan juga menuduh bahwa sang aktris telah berulang kali melanggar kontraknya.
"Ketika ia datang pada kami meminta pembebasan dari kontrak dan kami tidak setuju, ia mengancam kami, menuduh kami melakukan pelecehan seksual," ujar tim hukum dari Polaris Entertainment pada bulan Januari 2015. "Ia bahkan menuntut kami. Ketika kami menuntut untuk tindakan kriminal, ia juga membalas dengan tuntutan umum."
Polisi mengeluarkan perintah penangkapan untuk Clara setelah memastikan tidak ada bukti yang mendukung tuduhannya. Setelah membaca teks antara Clara dan presiden Polaris Entertainment., polisi memastikan bahwa itu adalah percakapan bisnis dan tidak ada yang lebih dari itu. Tuntutannya dianggap sebagai bentuk pemerasan.
Namun apa yang terjeadi kemudian adalah bagai drama dimana presiden dari Polaris Entertainment juga ditangkap. Hanya saja kini ia menunggu untuk pengadilan atas tuntutan lain.
Lima hari sebelum Clara dan ayahnya dituduh, staf resmi pemerintah Korea menggerebek kantor Ilkwang Group, yang mana Polaris Entertainment adalah perusahaan cabangnya. Lee Gyu Tae adalah presiden dari Ilkwang Group dan Polaris Entertainment.
Menurut pada Korean Observer, Lee Gyu Tae ditangkap selama penggerebekan dirumah dan kantornya. Ia dituduh memalsukan pembukuan kantornya dan dicurigai menipu pemerintah dengan memberikan suku cadang tidak sesuai standar pada pemerintah untuk peralatan militer. Lee Gyu Tae sebelum ditangkap pada tahun 2009 karena kasus penjualan senjata.
Diberitakab juga bahwa Polaris Entertainment kini ditutup dan bahwa dokumen-dokumen internal perusahaan disita.
Baik Clara dan pria yang ia tuduh dengan pelecehan seksual bisa saja berakhir dipenjara.