Ketika penyanyi dan aktris Clara membuat tuduhan pelecehan seksual terhadap agensinya, Polaris Entertainment, skandal yang dihasilkan menempatkan perjanjian iklan yang dimilikinya dalam situasi tidak aman.
Permintaan untuk pembatalan tidak dengan cepat terjadi setelah ia membuat tuduhannya. Clara menuduh bahwa pemimpin Polaris Entertainment Lee Gyu Tae mengiriminya teks yang tidak sopan dan seduktif padanya. Ia juga mengatakan pimpinan agensi mengundangnya untuk minum anggur bersama. Ia karenanya ingin keluar dari kontrak yang ada,
Agensi tentu saja, menyangkal semua tuntutan, mengatakan bahwa Clara telah melakukan pelanggaran dalam kontrak. Mereka menuduhnya menggunakan tuduhan yang ia buat sendiri untuk keluar dari kontrak. Berbagai versi dari pesan teks yang dikirim antara Clara dan Lee Gyu Tae dirilis dan reaksi yang ada, tidak selalu berpihak pada Clara.
Setelah skandalnya banyak para pelaku iklan yang mengontrak Clara sebagai model meminta untuk pembatalan kontrak mereka. Berbicara lewat perwakilan hukumnya, Clara telah menyatakan bahwa ia akan menghargai pembatalan yang diinginkan tanpa perlawanan. Bintang dalam drama "Emergency Couple" ini tidak akan menyusahkan para pihak pengiklan.
Ia belum selesai dengan tuduhannya pada Polaris. Clara kini sedang berada di Amerika untuk menyiapkan kasusnya terhadap agensi. Namun yang merumitkan kasusnya adalah bahwa Polaris Entertainment mungkin tidak lagi ada secara teknis.
Pada tanggal 11 Maret, staff resmi pemerintah Korea menggerebek perusahaan induk agensi, Ilkwang Group. Perusahaan ini dituduh menagih terlalu besar pada pemerintah akan kontrak militer dan sedang diselidiki untuk menggelapkan lebih dari $50 juta.
Selama penggerebekan Lee Gyu Tae, presiden dari Polaris ditangkap karena kecurigaan akan pemalsuan pembukuan perusahaannya. Menurut media Korea, Korean Observer, ia dicurigai membobol pemerintah dengan menyediakan bagian suku cadang dibawah standar untuk peralatan yang diinginkan. Rumahnya juga diberitakan telah digerebek.
Lee Gyu Tae sebelumnya ditangkap pada tahun 2009 untuk kasus penjualan senjata.
Telah diberitakan sebelumnya bahwa Polaris Entertainment kini ditutup dan bahwa dokumen internal perusahaan telah disita hingga pemeriksaan selesai. Situs perusahaan juga ditutup dalam 24 jam dari penggerebekan.
Polaris Entertainment mewakili Clara dan grup Ladies Code. Artis solonya Iron juga secara resmi direncanakan debut minggu depan.
Tidak diketahui untuk saat ini apakah pembekuan oleh pemerintah akan mempengaruhi masa depan dari para artis yang diwakili oleh Polaris Entertainment atau tuntutan hukum Clara terhadap perusahaan.