Kasus bunuh diri seorang trainee K-Pop membawa perhatian masyarakat pada isu yang sering didiskusikan mengenai gaya hidup keras yang dijalani para trainee di Korea.
Setelah meninggalnya trainee K-Pop terkenal ini, media Korea melaporkan mengenai gaya hidup keras yang dijalani para trainee K-Pop. Di masa lalu, banyak trainee yang berkompetisi untuk bisa mendapatkan tempat di grup idola papan atas namun situasi berubah sampai pada titik dimana para trainee harus berperang untuk bisa masuk ke dalam grup pre-debut dan bahkan anggota dari grup yang akan debut masih bisa berubah-ubah sebelum debut secara resmi.
Mantan trainee DSP Media Sojin (Ahn So Jin) telah meninggal dunia sewaktu ditemukan di luar apartemennya pada tanggal 24 Februari setelah jatuh dari ketinggian 10 lantai. Polisi melaporkan bahwa Sojin kemungkinan melakukan bunuh diri.
Beberapa saat setelah berita dirilis, dilaporkan bahwa kontrak Sojin dengan DSP Media telah berakhir walau Sojin sebelumnya sempat dikenal sebagai anggota dari grup pre-debut agensi ini yang dinamai Baby Kara. DSP Media mengumumkan sebuah grup wanita baru akan debut pada bulan April di bulan Februari lalu tanpa mengumumkan siapa saja anggotanya. Sojin yang sebelumnya pernah tampil di acara kompetisi pre-debut tidak termasuk dalam daftar final anggota grup ini.
Fakta bahwa Sojin sudah dekat dengan debut dan tampil di acara kompetisi terkenal untuk bergabung dalam grup Kara namun kemudian disingkirkan hanya beberapa bulan sebelum grup baru akan didebutkan membawa isu mengenai proses training K-Pop yang panjang.
Ilqan Sports berbicara pada orang dalam industri hiburan mengenai situasi trainee. Salah seorang perwakilan mengatakan bahwa grup yang debut dengan daftar final untuk debut sangat berbeda dengan banyak trainee yang mencoba untuk bertahan. Diantara proses diterima sebagai trainee lalu berjuang untuk bisa masuk dalam grup pre-debut dan akhirnya bisa debut, trainee harus terus menunjukkan kekuatan dan berkompetisi dengan trainee lainnya.
"Mekanisme institusi diperlukan untuk menghentikan proses kejam ini," ujarnya.
Trainee tidak dibayar selama bertahun-tahun proses berlatih dan banyak yang harus melakukan kerja paruh waktu untuk bisa mencukupi kehidupan mereka. Narasumber juga mengatakan bahwa trainee memiliki masalah karena sering diisolasi secara sosial dan fakta mengkhawatirkan lainnya adalah trainee tidak mendapatkan pendidikan memadai karena harus terus berlatih.
Dalam wawancara di tahun 2013, Jo Kwon 2AM mendiskusikan perasaan rendah dirinya mengenai debut atau diminta meninggalkan agensi membuatnya melakukan usaha seperti membersihkan gedung JYP Entertainment dan membuatkan kopi untuk CEO Park Jin Young, berharap usaha tambahannya membuat ia bisa dipertimbangkan oleh para pembuat keputusan di perusahaan.
Setelah keluarnya beberapa bintang K-Pop dari agensi SM Entertainment seperti SNSD dan EXO di tahun 2014 lalu, sistem trainee dan K-Pop secara umum mendapat kritik karena terlalu keras pada idola yang ingin mengejar cita-cita pribadi mereka. Jessica SNSD diminta meninggalkan grup setelah rencananya sebagai desainer fashion bertentangan dengan rencana SM Entertainment.
Di tahun 2015, NBC News membahas tentang sistem trainee melalui berbagai foto mengenai kehidupan trainee yang keras dan juga wawancara dengan mantan trainee yang sudah meninggalkan industri hiburan untuk mengejar karir di bidang lain.
Dan ketika kematian Ahn Sojin mengangkat perhatian mengenai resiko sistem trainee, sistem masih terus berlanjut.
"Aku hanya memikirkan satu hal saja, lagu kami terus diputar," ujar Sowon dari grup wanita yang baru debut, G-Friend, kepada NBC News. Penyanyi berusia 20 tahun ini mengatakan kalau ia sudah menghabiskan lima tahun sebagai trainee sebelum debut dengan lagu 'Glass Bead' bersama teman segrupnya pada tanggal 15 Januari lalu. "Aku berharap bisa terus tampil dimana pun dan kapanpun walau aku sebenarnya tidak bisa beristirahat."