Tiga fan Malaysia dari grup K-Pop B1A4 mungkin akan bermasalah dengan hukum. Dibawah hukum Malaysia, beberapa fan berinteraksi dengan personil B1A4 dalam acara fan yang baru-baru ini digelar kemungkinan akan didenda atau menghadapi tuntutan penjara.
Pada tanggal 12 Januari, berita dari media Malaysia mengabarkan bahwa Departemen Wilayah Federal Agama Islam, yang dikenal sebagai Jawi, sedang mencari beberapa orang yang hadir dalam penampilan B1A4 pada tanggal 10 Januari yang lalu dinegera tersebut. Perwakilan dari Jawi menjelaskan bahwa tiga wanita telah bertindak tidak patut di depan publik, melawan hukum Islam, dan karenanya harus dikenai denda atau waktu dipenjara.
Beberapa wanita telah direkam memeluk kelima personil B1A4 dalam beberapa fan cam sebagai bagian dari kegiatan jumpa fan, yang mana tindakan tersebut bertentangan dengan hukum Islam yang diberlakukan di Malaysia. Setelah videonya menyebar luas, ada tuduhan bahwa B1A4 melecehkan para wanita tersebut secara seksual.
Direktur Jawi Paimuzi Yahya mengeluarkan pernyataan menyatakan bahwa tindakan baik yang dilakukan oleh para fan wanita dan B1A4, berlawanan dengan pemikiran Islam dan menyinggung komunitas Islam, seperti yang dilaporkan oleh The Star Online.
"Divisi pelaksanaan Jawi telah membuka penyelidikan dibawah seksi 29 dari pelanggaran kriminal Syariah (Wilayah federal) ayat 1977 (ayat 599 Tindakan Tidak Pantas di Tempat Publik)," ujar Paimuzi Yahya dalam pernyataannya.
"Mereka yang terlibat akan diminta untuk datang untuk membantu investigasi."
Paimuzi juga menjelaskan bahwa ayat 1977 berhubungan dengan orang-orang yang berlaku tidak pantas dan bertolak belakang dengan hukum Islam di area publik. Hukumannya diantara dua, enam bulan penjara atau denda RM 1,000 (sekitar $278 USD atau 300,000 Won Korea).
TGM Events, penyelenggara untuk jumpa fan, mengeluarkan sebuah pernyataan permintaan maaf untuk kesalahpahaman dan mengatakan bahwa fan telah dengan suka rela melakukannya.
"Kami meminta maaf dengan segara ketulusan untuk masalah yang ditimbulkan pada artis dan pada para fan karena berita ini," mereka mengatakan. "Dimasa yang akan datang, kami akan mempertimbangkan implikasi kebudayaan dan agama dari interaksi antara fan dan artis."
TGM juga mengatakan bahwa mereka tidak membenarkan pelecehan seksual dalam bentuk apapun dan bahwa mereka tidak akan membagi identitas partisipan dari acara.
Perusahaan entertainment dari B1A4, WM Entertainment, juga mengeluarkan pernyataan mengatakan bahwa perusahaan akan lebih hati-hati dan perhatian dengan kebudayaan lokal dimasa yang akan datang.
Malaysia seperti kita ketahui merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di Asia Tenggara, dan peraturan bernuansa Islami berlaku bersama dengan hukum warisan dari Inggris ketika melibatkan populasi Muslim di Malaysia.