Dibulan Desember, para fan k-drama mengetahui kabar bahwa Polaris Entertainment telah menuntut klien mereka, aktris Clara, walaupun masing-masing pihak tidak mengatakan alasannya. Sudah kurang dari setahun sejak aktris ini menandatangani kontrak dengan agensi, yang akan berlaku hingga tahun 2018.
Polaris hanya mengatakan bahwa mereka telah bernegosiasi dengan Clara beberapa kali dan tidak dapat menemukan titik temu persepakatan.
Ayah Clara, Lee Seung Gyu, seorang penyanyi dengan grup Koreana, mengatakan bahwa tuduhan Polaris tidak terbukti namun tidak mengatakan apa tuduhan-tuduhan tersebut.
Minggu ini, media Korea, Channel A mengabarkan bahwa Clara telah mengirimkan tuntutan pelecehan seksual melawan agensi yang diidentifikasikan sebagai agensi P. Tuntutannya berupa tuduhan pelecehan seksual. Sang aktris, yang terakhir kali terlihat dalam perannya di drama "Emergency Couple" mengatakan bahwa kepala agensi telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan ia ingin keluar dari kontrak.
Agensi memberi respon dengan menuduhnya melakukan pencemaran nama baik.
"Aku merasa dilecehkan secara seksual dengan pesan-pesan teks dari presiden agensi dan lebih banyak lagi," ujar Clara.
Berdasarkan keluhan yang dikirimkan pada pengadilan pusat daerah Seoul, presiden agensi ini mengirimkan pesan tulisan dengan pesan-pesan seperti "Aku menikah tapi aku punya kekasih" dan "Kau berbeda dari selebriti lainnya." "Kau membuat hatiku bergetar." Ia memintanya untuk keluar malam-malam dan minum dengannya. Ia juga menanyakan tentang kehidupan kencannya, ingin tahu jika ia pernah mengencani manajer bernama Mr.Kim. Ia memintanya untuk tidak menikah atau ia tidak akan bahagia.
"Karena dari kata-kata dan tindakan dari pemimpin Lee, yang umurnya sudah lebih dari 60 tahun, ia merasa dilecehkan secara seksual," ujar tim hukumnya. "Selain itu, pemimpin agensi juga memecat Mr. Kim dan manajer lainnya yang ia miliki."
Di bulan September ia memberitahukan pada agensi bahwa ia ingin membatalkan kontraknya. Mereka kemudian menuntutnya.
Dalam pembelaannya, agensi mengatakan bahwa Clara membuat tuduhan liar dan merugikan pemimpin Lee dan menolak untuk bernegosiasi tentang kontraknya.
Clara bukanlah aktris pertama yang melaporkan pelecehan seksual dan penyiksaan. Ketika ia muncul dalam "Strong Heart" sebuah program acara entertainment ditahun 2012, aktris Yoo In Na diberitakan mendapatkan pelecehan seksual ketika hanya 17 tahun. Beberapa tahun sebelumnya, aktris Jang Ja Yeon melakukan tindakan bunuh diri, meninggalkan surat tujuh halaman mengatakan bahwa Kim Sung Hoon dari agensinya melecehkan dirinya secara seksual.
Kematian Jang Ja Yeon mengejutkan negara namun menurut artikel tahun 2011 dari Los Angeles Times, sedikit yang berubah sejak itu. Survei pada tahun 2010 yang dilakukan oleh grup hak asasi menemukan bahwa 60% dari aktris Korea Selatan mengatakan bahwa mereka ditekan untuk melakukan seks agar karir mereka melonjak. Satu dari lima orang "dipaksa atau diminta" oleh agen mereka untuk menyediakan pelayanan seksual, hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk keluar dan minum dengan orang-orang penting dari agensi dan sepertiganya mengatakan mereka mengalami pelecehan seksual yang tidak mereka inginkan.