Indonesia
Gyu Hye Sun adalah aktris yang berhasil, seorang produser dan juga penggubah musik, namun ia bukan seseorang yang mudah dibuat puas. Ia selalu mencari cara baru lainnya untuk mengekspresikan dirinya. Aktris lainnya mungkin puas dengan terus berakting dalam layar kaca dengan tema asmara bersama dengan aktor-aktor yang menarik seperti Lee Min Ho dan Lee Sang Yoon. Tapi tidak dengan Gu Hye Sun.
Ia selalu mencari media pelampiasan kreatif lainnya dan itu artinya ia harus menghadapi kemungkinan akan penolakan setiap kali ia mencoba sesuatu yang baru.
TV Report belum lama ini mewawancarai Gu Hye Sun di kantor pusat YG Entertainment. Ia berbicara tentang bagaimana dirinya bertahan dengan kritikan yang ia terima setelah penayangan pertama dari film terbarunya "Daughter." Dan wawancara tersebut menunjukkan bahwa ada sedikit dari karakter Geum Jan Di dalam dirinya. Ia menunjukkan keteguhan dan keberanian yang sama yang harus dihadapi oleh karakternya dalam drama "Boys Over Flowers" yang mana sangat dicintai pemirsanya.
Ketika filmnya "Daughter" dirilis, ada banyak kritikan disana sini. Para Kritikus mengatakan bahwa filmnya adalah tentang hubungan antara anak dan ibunya yang dianggap dibuat-buat dan terlalu sentimental. Dan walaupun ia bermaksud untuk menciptakan film independen berskala kecil, filmnya juga dikritik karena tidak menjual cukup tiket.
Kritikus menyimpulkan kemudian atas usahanya dengan mengatakan bahwa ia seharusnya menunggu dan mendapatkan lebih banyak pengalaman sebelum menyutradarai film lainnya.
Namun Gu Hye Sun dengan ceria menampik semua kritik.
"Aku tidak keberatan." Ujarnya, "Aku harus melakukan sesuatu dengan energi yang aku punya sekarang."
Dan walau ia bisa memahani bahwa kritikus menginginkannya untuk lebih berpengalaman, ia mengatakan bahwa inilah dirinya dan siapa dirinya. Ia harus mengekspresikan dirinya sendiri.
"Semua orang memiliki energi yang berbeda dan aku rasa jika aku tidak menggunakannya sekarang akan ada dampaknya nanti."
Aktris berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa ia harus mengekspresikan apa yang ia rasakan dan bahkan jika itu tidak cukup. Bahkan jika hasilnya tidak sempurna.
"Aku tidak berfikir bahwa kesempurnaan adalah tujuannya," ia mengatakan pada TV Report, "Aku tidak ingin menjadi yang terbaik dengan sesuatu yang sempurna. Sembilan puluh sembilan persen orang-orang disini belum sempurna."
Ia muda dan single dan ingin mencoba sebanyak mungkin cara atau media untuk mengekspresikan dirinya. Ia biasanya cemas dengan opini dari orang lain ketika ia dalam umurnya yang 20an tahun namun kini ia tidak begitu mencemaskannya.
"Semua hal akan berubah jika aku memiliki keluargaku sendiri namun saat ini kehidupan ini berdasarkan pemikiranku sendiri yang hanya mungkin karena aku masih single."
Filmnya "Daughter" diperlihatkan dalam bagian 'Korean Cinema Today' dari Busan International Film Festival. Ini adalah film ketiga yang disutradarainya. Ia tidak hanya menyutradarainya namun juga memainkan peran utamanya. Kemunculan terakhirnya dalam layar kecil adalah dalam drama "Angel Eyes."
